Minggu, 05 Juni 2011

puisi sederhana

Rinduku...
tatap ini memandang anugrahMu
lisan ini melafadzkan dzikir cinta
memerbersitkan kekagumanku
....subhanallah
lewat alam semesta
lewat sifat makhluk yang Engkau cipta
dan lewat indra yang terlahir di diri ini
kian merasuk kalbuku
menepiskan kerinduanku
padamu Sang Maha Pencipta
.....

tetesan air mata bimbang
setiap kumenunduk, kulihat jauh ke bawah
semakin jauh hidup melalui perjalanan panjang
dan ketika kudongak ke atas
 seakan aku menepis kecil
aku tertegun,,dan tetesan demi tetesan terurai..
menyelami tapak kakiku
membuihkan benang yang samar
antara putih dan hitam
meleburkan hati padaMu
serasa khilaf melekat
tapi segala bukan pada sebelah kiri
namun niat ini untuk menyeimbangkan
...kanan dan kiri sama
sepadan dengan dunia dan ukhrowi
....

Cinta
cinta itu indah
cinta itu anugarah
cinta itu merubah kekerasan menjadi kelembutan
merubah kesedihan menjadi kegembiraan
merubah peperangan menjadi kedamaian
merubah kegersangan menjadi musim semi
melunakkan besi yang kuat menjadi lengkung
dan lengkungan itu indah dengaan semaian cinta
setiap hati yang bernaung cinta, terpatri dalam wajah yang penuh cinta jua
mengapakah hidup tanpa cinta
hanya membuat ketegangan, 
hingga sampai kemusnahan
berbaliklah ke jalan cinta 
cinta yang dalam naunganNya
cinta yang hakiki
cinta kepadaMu..ya Robb
Jalan cinta
beribu-ribu langkah menapaki jalan ini
jalan yang tiada lurus,
kadang belok, kadang turun, kadang naik terjal
melintasi semak belukar,
menyebrangi sungai
dan tak kalah jua lumpur singgah di kaki
duri-duri tajam pun menantang
jalan kehidupan tak jua suka namun duka pun melambai
jalan cinta adalah jalannya orang yang penuh cinta
cinta padaNya
cinta itu membuat terjalnya jalan menjadi landai
menyusuri setiap aral yang ada
meraih tujuan hidup
hakiki ...

merdunya nyanyian cinta
nyanyian cinta yang tak akan pernah padam
mengisi ruang dan waktu
seluruh jagad raya ini
setiap lantunan menyebut namaNya
irama yang menyejukkan hati setiap insan
mendengarnya, pastilah takluk dalam keharuan
jika mendengan dengan hati yang tulus
gemanya memenuhi beduk subuh,
meneduhi panasnya siang,
menyalami sorenya hari,
dan beduk senja magrib yang melantun indah
mengabarkan kita untuk kembali padaNya
larut pun membawa insan menuju ke alam mimpi
nyanyian cinta kembali berkumandang
mengantarkan dalam kedamaian
lewat merdunya irama yang dilantunkan
sang ahli, muadzin...
...