Rabu, 05 Desember 2012

Kikisan Nurani


terbingkis dalam nyanyian sakral...

..rindu....

yang terekam dalam setiap rajut,

...cintaNYA

menamakan kisah tersendiri

antara fitrah hati aku dan kau

melalui nurani yang berbisik....

               kucoba mengertikan hijab hati

masih kini tersembunyi indah

dalam...dalam dan sangat dalam...

belum lah tercuat permukaan

meneraikan kehalusan bathin

menyanjung pada ketulusan

naunganMu, kuharap

melembutkan segala angan dan rasa

........

..suatu masa...

Sampailah,,,

penantian itu ujung keharuan

membiru, membentang seperti langitNya

tak kan sirna sampai mendatang

melayari bahtera

menembus bayang ,,,,

titian maghligai terungkai

suci...

,,,,,,,,,

 



Senandung Damai



Lupakan....kesedihan....

Kilatannya sementara sahaja,

Jika kesedihan berlalu,,,

tinggallah cahya riang

Kebahagiaan yang bersemanyam di hati

Tak kan luntur oleh apa pun jua

Ketika akarnya telah menancap

....

Terbilang tak mungkin

Tapi...

Pasti telah jelas meraihnya

....

Lupakan...sedih,,,,

Kerana Satu kata menanti....

Damai,,,,

Menentramkan fikir dan qalbu

...membalut duka pilu,

mencoba sepintas lalui semacam keraguan

Langkah kaki menuju kesyukuran

Dan seulas senyum itu....

Menembus segala kesmrawutan

Hiruk pikuk ,,,,

Satu, titi jalanNYA....

....cerah,,,,,

 

..

 

Simponi Untuk Sahabat


sekerling merdu nyanyian alam

menuaikan dalam kesahajaan

melebihi kata apa pun,

..sahabat....

alun yang beralun melodi ketulusan,

kata yang berangkai syair keikhlasan,

membaur seperti sayap kapas ,,

ketika suka derai tawa,

ketika duka tangis leleh,

dan saat terjatuh, ..pegang erat..

dalam semua itu kebersamaan melingkar

kau ada,,,,,sahabat...

menyimak cerita pahit, manis

kedap suara, menyinari hati

....

bak seorang kakak kepada adiknya

duhai adikku,

untukmu kebahagiaanmu,,,

engkau bisa tersenyum, itu yang kuinginkan

aroma damai membingkai

simponi....

segala dalam rasa

persahabatan
.........