Jumat, 31 Agustus 2012

Sayatan Melempuh

hening ketika kupejam mata
melintasi rangkaian cerita,
ya....cerita-NYA
sayat hingga tersayat...terasa nyeri
melempuh, melempuh ..mengurai pesat
titik balik pun menekan menjadi susutan
akan ada nikmat setelah sayat itu melempuh

Butiran Sunyi

terlepas dari benderangnya
terlangkup di sana
kelam,
sunyi,
sepi
senyap..
,,,
namun,
...
apakah sunyi memang sunyi ?
tiada nada, tiada irama.?..
....
,,,cobalah perlahan sekedar pejam mata
rasakan
dan temukan..
..
ternyata butiran itu...
tidak,..
....
bahkan membalik seakan,
ia murni,
sangat hidup...
ada nada di sana,
ada irama di sana
ada do'a di sana
ada jua biasan abstrak rekat...
serekat hati
terbalut rindu,
hanya kepada-NYA
.....

Kan Kulukis Rautmu

Ambillah kanvas ini,
Ia kan melukis
Maya Dirimu dengan gambarku,
Satu goresan mengesankan rautmu
Dan Satu garis lagi,,menepiskan guratmu,
berpadu merah jingga
...
namun sedikit noda hitam menitik,
hingga Merangkai sendu yang terbingkai,
hmm, tapi lihatlah...
sendu itu tak terlihat di gambarku
Hanyalah, sumringah...
senyum tegar
,,,,terlukis....
.....

Sekerat Ungkap Hati

selasar mengayuh pada gelombang
meniti menuju kebiruan ombak lepas
di sana pasir , terrenggut derasnya arus
menyilam dalam,,
hingga tiada terlihat
terlarut ke dasar
dasarnya bagai ungkap hati
menitikkan pada kerendahan
ketulusan,,
keikhlasan,
...
,,,merangkum pinta maaf lahir batin
memohon ampun setiap guris khilaf
,,,,,,
segala bagai pasir yang merembes
ke dasar,,,tiada cuatan lagi,,
.....
.........

Terbawa

anganku terbawa
oleh angin yang menyusup relung,
sayup nada nurani
mendesir, bagai mengiris
sekat-sekat ruang terdalam
mengisahkan sebelanganya nista ini
dan tahukah,
hai jiwaku ?
...
latennya diri pada hiruk pikuk dunia
..seakan membusuk,
terhirup dari aroma akan dosa
...ya...dosa..
dan dosa lagi...
...
kuteteskan di sana,
tetesan bulir mata kaca,
membaur ..
memecah...
....
kuharap tersadar dari mimpi lena
dalam sujud
menguncup pada penghambaan,
kepada-MU...

.....

Pada Sebuah Kata

kala senyap terasa, akan kuukir lewat kata
ketika riang bergelimang, kan kulantun lewat kata
dan saat duka mengais, kan kuseka pula dengan kata
selekat rasa berpadu dalam,,
irama suku-suku kata
ia kan terbang melayangkan segala pendam
membawa ke dunia bebas
hingga tiada tepi batas
yang ada hanyalah luas lepas
baris,
bait,
...
kata
...,,