satu mata permata di sana
dalam mendung menggelap,
dan di antara rintik air langit
bertaburan abstrak rasa ini
tiada terduga dari dua ruh yang
terpisah
mengibas , peluh rindu berjuta-juta titik menitik
di atas daunNYA , terhijau warna
menjadi satu dalam bait-bait nurani
membasah, hingga kuyup raga ini
menyentuh nadi yang terasa lamban
bau rindu,,,
aroma rindu,,,,
,,,DIA,,yang kan menjawab
Sebuah pertemuan.........
.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar